Selasa, 08 Januari 2019

(Penulisan 5) Senja di Bandung

Bandung dan Senja
Mari bertemu lagi.
Aku ingin menghilangkan penat dengan sekedar menyeruput segelas kopi susu bersamamu.
Dikelilingi orang-orang yang entah siapa, dan berbicara apa.
Di bawah senja bandung yang samar-sama.
Mari bertemu lagi.
Aku ingin melupakan segelintir resah yang menggantung tak karuan di dalam otakku.
Sadis sekali si resah ini,
tidak memberiku jeda untuk dapat berpikir jernih.
Tolong gantikan ia dengan tatapan hangatmu yang meyakinkanku untuk bisa menceritakan semua keluh kesah yang mengganggu pikiran.
Atau dengan bibirmu yang sesekali tertarik melengkung membentuk sebuah senyum.
Mari bertemu lagi.
Aku ingin membunuh waktu dengan sekedar duduk di hadapanmu. Persetan dengan udara dingin di Bandung.
Kopi sudah membuatku merasa cukup hangat,
dan kau membuatnya
terasa lebih hangat lagi.
Persetan pula dengan suara bising orang lain,
suara penyanyi di pojokan,
atau suara langkah si abang lawang wangi cafe yang sibuk mengantarkan pesanan.
Suara dan gelak tawamu yang
-entah bagaimana-
terdengar renyah di telingaku itu sudah cukup untuk meredam semuanya.
Mari bertemu.
Karena ternyata aku masih rindu.
-Kipe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar