Selasa, 02 Mei 2017

Sumber Daya Manusia bagi Organisasi Kewiraswastaan



Maulida Nurul Pratiwi
2SA07 / 17615735
Tugas softskill Kewirausahaan minggu ke 4

Topik     : Sumber Daya Manusia bagi Organisasi Kewiraswastaan

1. Langkah-langkah Penyediaan Sumber Daya Manusia


  1. Perekrutan karyawan
  2. Seleksi calon karyawan
  3. Pelatihan karyawan
  4. Penilaian hasil kerja
Tahap-Tahap Proses Seleksi
          Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dll
          Wawancara Pendahuluan
          Tes Kecerdasan (intelegence)
          Tes Bakat (Aptitude)
          Tes Kepribadian (Personality)
          Rujukan Prestasi (Performance References)
          Wawancara Dianostik
          Pemeriksaan Kesehatan
          Penilaian Pribadi
 

2. Sumber dari SDM

Dalam mengisi posisi ada dua cara :
1) Sumber yang berasal dari dalam
2) Sumber yang berasal dari luar
b. Sumber yang berasal dari dalam. Dilihat berdasarkan kualitas, ketrampilan,
ketekunan melalui promosi.
Sumber yang berasal dari dalam :
1) Pembangunan moral
2) Kemauan kerja keras.
3) Mau tetap sebagai karyawan.
Sumber yang berasal dari dalam :
1) Berasal dari pesaing, cenderung karena gaji yang besar.
2) Badan penempatan kerja baik pemerintah/swasta.
3) Iklan media massa.
4) Lembaga pendidikan dan perguruan tinggi.
c. Seleksi : memilih individu untuk disewa/digaji dari individu yang telah direkrut.
d. Testing : penelitian kualitas sumber daya manusia yang relevan untuk
menjalankan tugas jabatan yang tersedia. Testing dibagi empat kategori :
1) Test bakat (aptitute)
2) Test pencapaian (achievement)
3) Test minat vokasional (vocational interst)
4) Test kepribadian (personality)
e. Untuk meningkatkan keberhasilan seleksi dilakukan pusat penilaian suatu
program dimana peserta dalam kelompok untuk mensimulasi aktivitasaktivitas
penting dalam mencapai suatu tingkat tertentu.
Tujuannya agar sumber daya manusia lebih produktif dan mencapai tujuan
organisasional.
 
3. Teknik Pengembangan Keterampilan

Teknik pengembangan ketrampilan ada dua kategori
a. Teknik dalam jabatan untuk mengembangkan ketrampilan.
b. Teknik ruang kelas.
 
4. Memahami Motivasi


Teori motivasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu teori kepuasan (content theory) dan teori proses (process theory). Teori ini dikenal dengan nama konsep Higiene, yang mana cakupannya adalah:
1. Isi Pekerjaan.
Hal ini berkaitan langsung dengan sifat-sifat dari suatu pekerjaan yang dimiliki oleh tenaga kerja yang isinya meliputi :
Prestasi, upaya dari pekerjaan atau karyawan sebagai aset jangka panjang dalam menghasilkan sesuatu yang positif di dalam pekerjaannya, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, pengembangan potensi individu.
2. Faktor Higienis.
Suatu motivasi yang dapat diwujudkan seperti halnya : gaji dan upah, kondisi kerja, kebijakan dan administrasi perusahaan, hubungan antara pribadi, kualitas supervisi.
Pada teori tersebut bahwa perencanaan pekerjaan bagi karyawan haruslah menunjukkan keseimbangan antara dua faktor.
Teori Motivasi Kepuasan.
Teori yang didasarkan pada kebutuhan insan dan kepuasannya. Maka dapat dicari faktor-faktor pendorong dan penghambatnya. Pada teori kepuasan ini didukung juga oleh para pakar seperti Taylor yang mana teorinya dikenal sebagai Teori Motivasi Klasik. Teori secara garis besar berbicara bahwa motivasi kerja hanya dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan kerja baik secara biologis maupun psikologis. Yaitu bagaimana mempertahankan hidupnya. Selain itu juga
Teori Hirarki Kebutuhan (Need Hirarchi) dari Abraham Maslow yang menyatakan bahwa motivasi kerja ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan kerja baik secara biologis maupun psikologis, baik yang berupa materi maupun non-materi.
Secara garis besar tersebut teori jenjang kebutuhan dari Maslow dari yang rendah ke yang paling tinggi yang menyatakan bahwa manusia tidak pernah merasa puas, karena kepuasannya bersifat sangat relatif maka disusunlah hirarki kebutuhan seperti hasrat menyususn dari yang teruraikan sebagai berikut:
  1. Kebutuhan pokok manusia sehari-hari misalnya kebutuhan untuk makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan fisik lainnya (physical need). Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah, apabila sudah terpenuhi maka diikuti oleh hirarki kebutuhan yang lainnya.
  2. Kebutuhan untuk memperoleh keselamatan, keselamatan, keamanan, jaminan atau perlindungan dari yang membayangkan kelangsungan hidup dan kehidupan dengan segala aspeknya (safety need).
  3. Kebutuhan untuk disukai dan menyukai, disenangi dan menyenangi, dicintai dan mencintai, kebutuhan untuk bergaul, berkelompok, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, menjadi anggota kelompok pergaulan yang lebih besar (esteem needs).
  4. Kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan, keagungan, kekaguman, dan kemasyuran sebagai seorang yang mampu dan berhasil mewujudkan potensi bakatnya dengan hasil prestasi yang luar biasa (the need for self actualization). Kebutuhan tersebut sering terlihat dalam kehidupan kita sehari-hari melalui bentuk sikap dan prilaku bagaimana menjalankan aktivitas kehidupannya (Zainun , 1997).
  5. Kebutuhan untuk memperoleh kehormatan, pujian, penghargaan, dan pengakuan (esteem need).
Teori Motivasi Proses.
Teori ini berusaha agar setiap pekerja giat sesuai dengan harapan organisasi perusahaan. Daya penggeraknya adalah harapan akan diperoleh si pekerja.
Dalam hal ini teori motivasi proses yang dikenal seperti :
  • Teori Harapan (Expectancy Theory), komponennya adalah: Harapan, Nilai (Value), dan Pertautan (Instrumentality).
  • Teori Keadilan (Equity Theory), hal ini didasarkan tindakan keadilan diseluruh lapisan serta obyektif di dalam lingkungan perusahaannya.
  • Teori Pengukuhan (Reinfocement Theory), hal ini didasarkan pada hubungan sebab-akibat dari pelaku dengan pemberian kompensasi.
Teori Motivasi Prestasi (Achievement Motivation) dari McClelland
Teori ini menyatakan bahwa seorang pekerja memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung pada dorongan motivasi, situasi, dan peluang yang ada. Kebutuhan pekerja yang dapat memotivasi gairah kerja adalah :
  1. Kebutuhan akan prestasi dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses.
  2. Kebutuhan akan kekuasaan : kebutuhan untuk membuat orang berprilaku dalam suatu cara yang orang-orang itu (tanpa dipaksa) tidak akan berprilaku demikian.


5. Bentuk-bentuk Komunikasi


Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain., Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. komunikasi nonverbal.

    1.  Unsur-Unsur  Dalam Komunikasi

Komunikasi mempunyai unsur-unsur antara lain :
A. SUMBER
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya.
B. KOMUNIKATOR
Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
- Penampilan
- Penguasaan masalah
- Penguasaan bahasa
C. PESAN
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi,
- Penyampaian pesan
Melalui lisan, face to face, langsung menggunakan media, saluran dan sebagainya.
- Bentuk pesan
a) Informatif
Bersifat memberikan keterangan-keterangan / fakta-fakta, kemudian komunikan mengambil keputusan.
b) Persuasif
Berisikan bujukan, yaitu membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan perubahan sikap, tetapi berubahnya adalah atas kehendak sendiri ( bukan dipaksakan ). Perubahan tersebut diterima ata kesadaran sendiri.
c) Koersif
Penyampaian pesan yang bersifat memaksa dan dengan menggunakan sanksi-sanksi apabila tidak dilaksanakan.
 Beberapa hambatan-hambatan terhadap pesan yaitu :
- Hambatan bahasa ( language factor )
Pesan akan disalahartikan sehingga tidak mencapai apa yang diinginkan, apabila bahasa yang digunakan tidak dipahami oleh komunikan.
- Hambatan teknis ( noise factor )
Pesan dapat tidak utuh diterima komunikan karena gangguan teknis.

D. CHANNEL / SALURAN
Chanel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa. E. KOMUNIKASI
Komunikasi dapat kita golongkan dalam tiga jenis, yaitu personal, kelompok, dan massa. Dari segi sasarannya maka komunikasi ditujukan atau diarahkan kedalam komunikasi personal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa.
1) Komunikasi personal
Komunikasi yang ditujukan kepada sasaran yang tunggal.
2) Komunikasi kelompok
Komunikasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu. Bentuk-bentuk komunikasi kelompok adalah : ceramah, breefing, dan lain-lain.
3) Komunikasi massa
Komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media massa. F. EFEK
1) Personal opinion
Personal opinion adalah sikap dan pendapat seseorang terhadap sesuatu masalah tertentu.
2) Public opinion
penilaian sosial mengenai sesuatu hal yang penting dan berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan individu secara sadar dan rasional.
3) Majority opinion
Pendapat sebagian terbesar dari publik atau masyarakat.
Aspek - Aspek Komunikasi yang Efektif
Sedikitnya ada lima aspek yang harus dipahami dalam membangun komunikasi yang efektif , yaitu :
1.      Kejelasan ( clarity )
2.      Ketepatan ( accuracy )
3.      Konteks ( CONTEX )
4.      Alur ( flow )
5.      Budaya ( culture )




Sumber
Elqorni 2009, teori motivasi dalam manajemen sdm
Afrin, 2014, komunikasi dalam manajemen sumber daya
pakarkinerja.com/cara-membuat-strategi-pengembangan-sdm