Senin, 24 April 2017

Bentuk-bentuk Kepemilikan



Maulida Nurul Pratiwi
2SA07 / 17615735
Tugas Softskill Kewirausahaan Minggu ke 3
Topik tulisan : Bentuk-bentuk Kepemilikan

1.       Bentuk Kepemilikan

Terdapat tiga bentuk dasar dari organisasi perusahaan: pemilikan tunggal, kongsi, dan perseroan. Masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri.
a.      Pemilikan tunggal (firma)
Merupakan organisasi bisnis kecil paling umum. Perusahaan dimiliki dan dijalankan satu orang. Hanya memerlukan izin dan mendaftar untuk memulai usaha.
Keuntungan:
1.      Kewajiban hukum yang dipenuhi hanya sedikit dan tidak semahal bentuk kongsi atau perseroan
2.      Pemilik tidak membagi laba dengan siapapun
3.      Tidak perlu berkonstultasi dengan sesame pemilik atau rekanan sehingga memiliki kekuasaan membuat keputusan dan pengendalian sepenuhnya
4.      Pemilik dapat menanggapi kebutuhan-kebutuhan bisnis dengan cepat dalam bentuk keputusan manajemen sehari-hari.
5.      Pemilikan tunggal biasanya bebas dari pengawas pemerintah dan perpajakan khusus
Kerugian:
1.      Kewajiban dan tanggung jawab tidak terbatas atas seluruh utang perusahaan. Hal ini dapat melebihi investasi total wiraswastawan dalam bisnis.
2.      Modal yang tersedia jauh lebuh kecil dibandingkan organisasi bisnis lainnya.
3.      Sukar mendapatkan pembiayaan jangka panjang dan sangat tergantung keterampilan pemilik menyebabkan perusahaan tidak stabil.

b.      Kongsi
Merupakan asosiasi dari dua orang atau lebih, yang bertindak sebagai pemilik bersama dari sebuah bisnis. Ayat-ayat perjanjian dari kongsi biasanya dirumuskan untuk menentukan sumbangan masing-masing rekanan kepada bisnis.
Keuntungan:
1.      Formalitas hukum dan pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit dibandingkan dengan persyaratan-persyaratan dalam pendirian perseroan
2.      Para rekanan termotivasi untuk menerapkan kemampuan terbaik karena ikut mendapatkan laba
3.      Lebih mudah mendapatkan modal besar dan memiliki ketarampilan yang lebih luas dibandingkan firma.
4.      Pengambilan keputusan lebih luas dibandngan perseroan
Kerugian
1.      Terdapat kewajiban tak terbatas minimal bagi seorang rekanan
2.      Dapat berakhir kapan saja dan dapat dilanjutkan dengan membentuk kongsi baru.
3.      Kongsi relatif lebih sukar untuk memperoleh modal dalam jumlah besar dibandingkan perseroan
4.      Rekanan merupakan agen bisnis itu dan tindakan mereka mengikat rekanan lain.
c.       perseroan
merupakan jenis organisasi bisnis paling rumit. Biasanya dibentuk dengan kekuasaan dari sebuah badan pemerintah dan harus menurut hukum dagang, dan peraturan-peraturan pemerintah pusat maupun daerah.
Keuntungan
a.      kewajiban terbatas hanya dalam jumlah saham
b.      kepemilikan dengan mudah dipindahkan keorang lain
c.       memiliki ekstensi hukum yang terpisah
d.      ekstensi perusahaan relative lebih stabil dan permanen sehingga perusahaan dapat berjalan melaksanaan usahanya
e.      pendelegasian kekuasaan pada manajer profesional
f.        perseroan sanggup menggaji spesialis
kerugian
a.      kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian sesuai hukum dan perundangan
b.      banyak peraturan pemerintah yang harus diperhatikan
c.       membutuhkan biaya yang besar dalam pendiriannya
d.      pajak yang tinggi karena adanya berbagai instasi pemerintah

2.       Go Public

Go public adalah kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang  dilakukan oleh emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya. Terdapat dua metode utama untuk melakukan go public yang digunakan di seluruh dunia. Pertama, melakukan penawaran perdana (initial public offering) dengan penawaran pada harga tetap (a fixed price offer) atau penawaran melalui sistem tender, metode yang kedua yaitu dengan prosedur lelang (auction procedure),dimana penentuan harga saham berdasarkan penawaran tertinggi.
Perusahaan yang berniat go public harus melalui tiga prosedur, yaitu :
1.      Persiapan diri.
2.      Memperoleh ijin dari BAPEPAM.
3.      Melakukan penawaran umum perdana atau IPO dan memasuki pasar sekunder dengan pencatatan efeknya di bursa.
Dalam tahap persiapan diri, setelah keputusan go public ditetapkan dalam rapat umum pemegang saham, perusahaan harus menyiapkan dokumen dokumen dengan bantuan para profesi di pasar modal, antara lain : penjamin emisi efek (underwriter), akuntan publik, notaris, konsultan hukum, perusahaan penilai (appraisal) dan lain lain.
Setelah semua persiapan yang telah dilakukan, semua dokumen persyaratan pendaftaran dikirim ke BAPEPAM. Tahap ketiga dapat dilaksanakan setelah mendapatkan ijin dari BAPEPAM. Pada tahap ini dilakukan penawaran umum perdana (IPO) dan memasuki pasar sekunder dengan pencatatan efeknya di bursa.

3.       Keuntungan dan Kerugian GO PUBLIC
Kentungan: Perusahaan yang go public biasanya memperoleh cara mudah untuk mendapatkan modal tambahan terutama utang. Tidak hanya pembiayaan hutang tetapi modal ekuitas masa depan lebih mudah diperoleh ketika diperoleh kenaikan harga saham.
Kerugian: Beberapa aspek penting yang mengganggu dari perusahaan yang sudah go public adalah hilangnya fleksibilitas dan meningkatnya beban administrasi yang diakibatkannya. Keputusan harus dilakukan dari segi saham yang dimiliki masyarakat. Perusahaan wajib memberikan informasi mengenai perusahaan secara tetap kepada masyarakat operasional maupun manajemennya.
Biaya yang dikeluarkan bisa sangat mahal untuk pembayaran akuntan, notaries, penjamin, pendaftaran, dan percetakan.
4 proses go public
1.      Persiapan. Konsultasi antara direksi/komisaris, pemegang saham (RUPS), bapepam, instansi lainnya.
2.      Penyampaian letter of intent dan pernyataan pandapatan emisi. Penyampaian dokumen-dokumen emisi lembaga penunjang emisi
3.      Penelaahan oleh bapepam. Memeriksa kelengkapan dokumen, kesesuaian dengan peraturan
4.      Pencatatan efek di bursa
5.      Pasar perdana
6.      Pemberian ijin



Sumber
Wiratmo, Maskur. Pengantar Kewiraswastaan-kerangka dasar memasuki dunia bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta. 1996
https://www.bersosial.com/threads/bentuk-bentuk-kepemilikan-bisnis.3444/
http://muchakkinen.blogspot.co.id/2016/04/pengertian-go-public.html

Senin, 17 April 2017

EVALUASI PELUANG USAHA BARU

Maulida Nurul Pratiwi
2SA07 / 17615735
Tugas Softskill Kewirausahaan Minggu ke-2

Topik Tujuan : EVALUASI PELUANG USAHA BARU

1. Penetapan Kelayakan Usaha Baru
Menemukan jawaban tentang apakah peluang usaha produk kerajinan dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah produk kerajinan tersebut menghasilkan laba. Pada tahap analisis kelayakan usaha produk kerajinan ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu sebagai di nomer berikut.
2. Analisis Kelayakan Teknis
Sebelum peluang usaha baru diimplementasikan, dilihat dari aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis, perlu diperhatikan berbagai macam teknis pembuatan karya kerajinan seperti yang telah kamu pelajari pada materi terdahulu.
3. Analisis Peluang Pasar
Seorang wirausahawan yang akan membuka usaha baru selalu membutuhkan informasi tentang pasar karena tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan riset pasar untuk menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk kerajinan yang dapat dijual, menerapkan teknik pemasaran yang baik dan merencanakan sasaran pelanggan. Tujuan riset pasar adalah mengumpulkan informasi untuk pengambilan  keputusan tentang usaha kerajinan yang akan dibuka.
4. Analisa kelayakan finansial
Adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian (return) bisa sangat berbeda, tergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi sebagian besar usaha baru. Contohnya, komponen produk baru mungkin perlu dibuat dalam ruangan yang memerlukan investasi pada mesin produksi dan mungkin juga bangunan. Sebaliknya, pembuatan produk baru bisa disubkontrakkan kepada pensuplai di luar, disini perusahaan pada dasarnya menjadi gudang penyimpanan dan operasi pemasaran bisa dilakukan dengan investasi kecil dalam aset tetap. Pada kasus ini mungkin margin laba dari perusahaan sangat kecil. Akan tetapi, pengembalian total dari modal yang diinvestasikan bisa lebih tinggi dibandingkan kasus operasi terintegrasi penuh di atas. Contoh di atas menunjukkan perbedaan kelayakan finansial dari usaha baru. Diagram pulang pokok menunjukkan alternatif A (membeli dari sumber luar) dengan biaya tetap rendah tetapi biaya variabel yang relatif tinggi dan alternatif B (dibuat di pabrik sendiri) dengan biaya tetap yang tinggi dan biaya variabel yang rendah.
5. Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis ketrampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional. Bahkan jika produk baru yang dihasilkan perusahaan sangat baik dan sumber daya finansial melimpah adalah orang-orang yang merupakan sumber keberhasilan organisasi. Evaluasi kebutuhan personalia total dan ketrampilan manajerial yang dibutuhkan adalah syarat analisis usaha baru. Analisis ini mensyaratkan dijawabnya tiga pertanyaan berikut :
1. Jenis ketrampilan dan bakat personalia yang bagaimana yang tersedia dan struktur organisasi apa yang ada?
2. Jenis organisasi apa dan ketrampilan apa yang pada akhirnya dibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang efektif?
3. Ketrampilan dan bakat apa yang akan dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulai berhasil dan tumbuh?
Jawaban pertanyaan tersebut akan memberitahukan apakah perlu mencari bakat-bakat baru ke dalam organisasi untuk memenuhi kebutuhan personalia.
· Penentuan kebutuhan personalia dan perancang struktur organisasi awal.
Langkah pertama dalam menentukan kebutuhan personalia adalah analisa beban kerja yang diantisipasi dan berbagai aktivitas yang perlu. Langkah kedua adalah mengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam seperangkat tugas yang bisa ditangani individu secara efektif. Langkah ketiga, berbagi tugas dikategorikan untuk membentuk dasar dari struktur organisasi.
Sekali kisaran (range) dari aktifitas total yang diperlukan dan tingkat ketrampilan telah diidentifikasi, berbagai aktifitas dikelompokkan ke dalam tugas yang akan dilaksanakan pada posisi individu-individu. Selanjutnya, tingkat kemampuan profesional, latar belakang pendidikan, dan kualifikasi lainnya dispesifikasi bagi masing-masing posisi.
Saling hubungan dari berbagai posisi, pada susunan hirarkis dapat ditentukan dari deskripsi posisi. Perlu diperhatikan juga aspek-aspek perancangan organisasional seperti rentang pengendalian manajemen yang bisa diterima dan pemilihan fungsi lini dan staf.
· Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia
Perbandingan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas (qualified) yang tersedia bagi usaha baru menentukan kebutuhan staf. Pertanyaan yang harus dijawab adalah: Seberapa sulitkah menarik dan menyewa orang-orang dengan keterampilan yang dibutuhkan pada kondisi organisasi baru yang ada? Kondisi tersebut termasuk kurangnya “catatan-catatan” dan keterbatasan finansial. Untuk menjawab pertanyaan ini harus dievaluasi kebutuhan usaha baru untuk menyewa dari luar. Evaluasi ini hendaknya memperhitungkan bahwa kebutuhan personalia mungkin berubah ketika usaha baru telah tumbuh dan mencapai tingkat kedewasaannya. Adakah penting untuk memungkinkan adanya fleksibilitas organisasional.
6. Analisan Persaingan
Anilisa persaingan adalah usaha mengidentifikasi ancaman, kesempatan atau permasalahan strategis (strategy question) yang terjadi akibat perubahan persaingan potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing. Analisa berguna untuk mendasari keputusan tentang produk yang dipasarkan agar kemudian diperoleh laba yang optimal.
Analisa persaingan dimulai dengan pesaing umum dan selanjutnya pesaing potensial. Ada dua cara untuk mengidentifikasi pesaing umum. Yang pertama menguji perspekstif  pelanggan dalam membuat pilihan diantara para  pesaing. Tipe kedua adalah identifikasi dengan pendekatan yang berusaha menempatkan para pesaing kedalam kelompok-kelompok strategi dari dasar strategi persaingannya. Setelah para pesaing diidentifikasi, fokusnya adalah berusaha  memahami  mereka dan strateginya.  Dari  uraian  tersebut dapat  ditarik analisa dari kekuatan dan kelemahan dari masing-masing pesaing atau kelompok strategi dari  pesaing
Menurut Porter, hakikat persaingan suatu industry dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan:
1.      Persaingan antar perusahaan sejenis
2.      Kemungkinan masuknya pesaing baru
3.      Potensi pengembangan produk substitusi
4.      Kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok
5.      Kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen

Daftar Pustaka

http://mala-only.blogspot.co.id/2012/01/analisis-persaingan.html
http://joxyt.blogspot.co.id/2013/08/analisis-kelayakan-finansial.html
http://joxyt.blogspot.co.id/2013/08/penetapan-kelayakan-usaha-baru.html
http://kewirausahaan-universitas.blogspot.co.id/2011/10/evaluasi-peluang-usaha-baru.html 

Senin, 10 April 2017

Pembiayaan Usaha



Maulida Nurul Pratiwi
2SA07/17615735
Tugas Softskill KWU Minggu-1

Topik: PEMBIAYAAN USAHA


Sub Topic:

1.      Masalah Dalam Pencarian Modal



Kesulitan yang dihadapi wirausaha :

·         Kinerja yang meragukan

·         Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti

·         Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis

·         Preferensi dari modal terbatas

·         Kurang hubungan dengan sumber-sumber modal (bank)

2.      Pembiayaan Bisnis



 Tahap pendanaan pengembangan bisnis meliputi :

a. Pendanaan tahap awal, jumlahnya relatif kecil untuk :

1) proposal bisnis dan studi kelayakan finasial

2) pengembangan produk dan pemasaran awal operasional

b. Pendanaan ekspansi

1) Modal kerja bagi pertumbuhan awal.

2) Perluasan perusahaan dengan pertumbuhan penjualan (dilihat pada titik break even).

3) Biaya untuk persiapan penawaran saham oleh perusahaan kepada masyarakat.

c. Biaya akuisisi dan Leveraged Buyouts

1) Akuisisi tradisional memperoleh kepemilikan dan pengendalian atas perusahaan lain.

2) Leveraged buyouts : perusahaan mendapatkan kontrol atas perusahaan lain dengan membeli dari pemilik sekarang.

3) Privatisasi : beberapa pemilik membeli saham beredar.

               3.  Penentuan Hubungan Finansial Perusahaan

Untuk melakukan usaha terlebih dahulu wirausahawan melakukan identifikasi awal, dan memperhitungkan berapa jumlah modal yang dibutuhkan. selain itu juga seorang wirausaha harus ada perencanaan financial yaitu perencanaan likuiditas (dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan) dan perencanaan laba (proyeksi perolehan laba). Ada beberapa cara untuk memproyeksikan kebutuhan kas :

a. Proyeksi laporan laba/rugi
b. Proyeksi laporan neraca
c. Proyeksi arus kas
d. Ringkasan tentang kebutuhan dan penggunaan kas
   4.  Analisa Pulang Pokok
 
Analisa pulang pokok merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai, agar tercapai posisi impas / pulang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga tidak menderita rugi). Analisa Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi. Unsur dasar analisa pulang pokok :
a.     Biaya tetap
b.     Biaya variabel
c.     Biaya total
d.     Pendapatan total
e.     Keuntungan

     5. Mencari sumber Permodalan
Umumnya dana permodalan dapat diperoleh dalam 3 cara, antara lain:
1. Dana Sendiri
Menggunakan dana sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha dalam memodali usahanya. Pemakaian dana ini dimungkinkan bila memiliki simpanan uang tunai di bank ataupun berupa reksadana.
Dengan dana pribadi ini, kita bisa lebih fleksibel dalam pemakaian jumlah dana sewaktu-waktu, serta bebas mengalokasikan dana sesuai dengan keputusan sendiri. Sekaligus anda akan terbebas dari bunga, pemotongan keuntungan dan tidak perlu membagi hasil dengan pihak lain.
Meskipun demikian terkadang menggunakan dana sendiri juga memilki kelemahan seperti kurangnya kontrol dalam pemakaian dana, lalai dalam pencatatan keuangan, dan bila merugi maka harus menanggung kerugian sendiri.
2. Dana pinjaman
Jika anda tidak mempunyai simpanan dana pribadi dan kekurangan dana, maka alternatif lainnya adalah dana pinjaman. Berikut ini adalah berbagai macam alternatif dana pinjaman (terutama kredit perbankan) :
a. Kredit Usaha
Kredit usaha pada berbagai Bank dikemas dengan nama yang berbeda. Kredit usaha diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-masing. Biasanya kredit usaha perbankan dibedakan menjadi kredit investasi dan kredit modal kerja, atau mungkin juga gabungan keduanya. Bagi pengusaha yang hendak mengambil fasilitas kredit ini harus mempelajari dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Dianjurkan untuk mencari kredit usaha pada bank yang mendukung UKM dan Bank pemerintah, mengingat suku bunga yang rendah.
b. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
Beberapa lembaga perbankan meluncurkan program Kredit Tanpa Agunan (KTA), yaitu kredit perorangan yang tidak menggunakan agunan sebagai jaminan untuk keperluan konsumtif. Untuk para pemula usaha, kredit ini dapat menjadi salah satu sumber pendanaan bagi yang tidak memerlukan kredit dalam jumlah besar. Umumnya kredit yang diberikan berkisar 5 juta sampai maksimal 150 juta, dengan jangka waktu yang beragam. Bagi yang ingin mendirikan usaha baru mungkin akan kesulitan mendapatkannya. Namun jika anda masih berprofesi sebagai karyawan, maka anda bisa menggunakan profesi tersebut untuk mendapatkan kredit ini guna membangun usaha.
c. Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan prosesnya dibandingkan di bank umum. BPR melayani orang-orang yang butuh pendanaan usaha, terutama UKM, dengan sistem dan persyaratan yang cenderung mudah. Tapi harus diingat tingkat bunganya cenderung lebih tinggi dari bank umum, dengan jangka waktu yang relatif lebih singkat.
d. Leasing atau Lease Back
Leasing ialah program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan yang berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman tersebut diberikan tidak berupa uang tunai, namun berupa pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan bermotor.
Sedangkan lease back adalah pinjaman yang diberikan pada usaha yang membutuhkan dana tunai dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor yang dimiliki.
e. Perum Pegadaian
Suatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah untuk menyalurkan pinjaman dengan jaminan barang tertentu, dengan tingkat bunga yang relatif rendah dan dihitung per 2 mingguan. Anda bisa memilih produk pegadaian yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan usaha, seperti KCA (Kredit Cepat Aman), Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai), ataupun Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fiducial).
f. Koperasi
Koperasi yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi kredit (Kopdit) ataupun KSP (koperasi simpan pinjam). Umumnya persyaratan yang diperlukan adalah anda harus menjadi anggota dari koperasi tersebut. Dengan menjadi anggota dan melakukan simpanan, maka anda berhak untuk mendapatkan fasilitas kredit. Sebab pada umumnya, koperasi hanya melayani kredit bagi anggotanya saja.
g. Pinjaman BUMN
Dana yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN adalah dana kemitraan yang sebagian berasal dari laba perusahaan yang disisihkan untuk pengusaha kecil. Program dana kemitraan ini disebut juga Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. BUMN yang memiliki program kemitraan ini antara lain PT Jamsostek, Pertamina, PT GAs Negara, dan sebagainya. Untuk informasi ini dapat dicari di Kementrian BUMN)
h. Pinjaman Departemen
Pemerintah juga memberikan program kredit usaha kecil melalui beberapa departemen. Ada tiga departemen yang mempunyai fasilitas pembiayaan untuk UKM, yaitu Departemen Pertanian, Departemen Koperasi dan Departemen Perindustrian. Khusus untuk usaha rumah makan, departemen yang memungkinkan untuk memberikan pinjaman adalah Departemen Koperasi.
6. Penilaian Perusahaan
Seorang wirausahawan perlu melakukan penilaian terhadap kinerja manajemen termasuk kepada seluruh anggota perusahaan penilaian hasil usaha dengan melakukan evaluasi pada laporan perusahaan, diantaranya seperti :
1. Laporan Laba/Rugi adalah suatu gambaran salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
2. Laporan Neraca adalah salah satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menunjukan keadaan keuangan secara sistematis dari suatu perusahaan pada saat tertentu dengan cara menyajikan daftar aktiva, utang dan modal pemilik perusahaan.
3. Laporan Perubahan Modal merupakan salah satu bentulk laporan keungan yang memberikan informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama dalam masa periode tertentu.
4. Laporan Arus Kas menggambarkan adanya suatu penerimaan dalam aliran kas masuk perusahaan dari kegiatan perusahaan tersebut.
  Pembiayaan usaha baru berasal dari mana?
 Mengembangkan suatu usaha baru akan memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit karena begitu banyak sehingga harus melakukan suatu usaha kerjasama dengan pihak lain dalam pencarian modal usaha sebanyak banyaknya jika sudah mempunyai modal yang memungkinkan maka akan meringankan beban.
   
Daftar Pustaka

1. Cara Cepat Dapat Modal/Supriyono Soekarno

2. Miranda Nasihin/Segala Hal Tentang Hukum Lembaga Pembiayaan/2014

2.Sunaryo, S.H., M.H/ Hukum Lembaga Pembiayaan