2SA07 / 17615735
Tugas Softskill Kewirausahaan Minggu ke-2
Topik Tujuan : EVALUASI PELUANG USAHA BARU
1. Penetapan Kelayakan Usaha Baru
Menemukan jawaban tentang apakah peluang usaha produk kerajinan dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah produk kerajinan tersebut menghasilkan laba. Pada tahap analisis kelayakan usaha produk kerajinan ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu sebagai di nomer berikut.
2. Analisis Kelayakan Teknis
Sebelum peluang usaha baru diimplementasikan, dilihat dari aspek teknis perlu dilakukan analisis. Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis, perlu diperhatikan berbagai macam teknis pembuatan karya kerajinan seperti yang telah kamu pelajari pada materi terdahulu.
3. Analisis Peluang Pasar
Seorang wirausahawan yang akan membuka usaha baru selalu membutuhkan informasi tentang pasar karena tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi permintaan pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan riset pasar untuk menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk kerajinan yang dapat dijual, menerapkan teknik pemasaran yang baik dan merencanakan sasaran pelanggan. Tujuan riset pasar adalah mengumpulkan informasi untuk pengambilan keputusan tentang usaha kerajinan yang akan dibuka.
4. Analisa kelayakan finansial
Adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian (return) bisa sangat berbeda, tergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi sebagian besar usaha baru. Contohnya, komponen produk baru mungkin perlu dibuat dalam ruangan yang memerlukan investasi pada mesin produksi dan mungkin juga bangunan. Sebaliknya, pembuatan produk baru bisa disubkontrakkan kepada pensuplai di luar, disini perusahaan pada dasarnya menjadi gudang penyimpanan dan operasi pemasaran bisa dilakukan dengan investasi kecil dalam aset tetap. Pada kasus ini mungkin margin laba dari perusahaan sangat kecil. Akan tetapi, pengembalian total dari modal yang diinvestasikan bisa lebih tinggi dibandingkan kasus operasi terintegrasi penuh di atas. Contoh di atas menunjukkan perbedaan kelayakan finansial dari usaha baru. Diagram pulang pokok menunjukkan alternatif A (membeli dari sumber luar) dengan biaya tetap rendah tetapi biaya variabel yang relatif tinggi dan alternatif B (dibuat di pabrik sendiri) dengan biaya tetap yang tinggi dan biaya variabel yang rendah.
5. Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis
ketrampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional.
Bahkan jika produk baru yang dihasilkan perusahaan sangat baik dan
sumber daya finansial melimpah adalah orang-orang yang merupakan sumber
keberhasilan organisasi. Evaluasi kebutuhan personalia total dan
ketrampilan manajerial yang dibutuhkan adalah syarat analisis usaha
baru. Analisis ini mensyaratkan dijawabnya tiga pertanyaan berikut :
1. Jenis ketrampilan dan bakat personalia yang bagaimana yang tersedia dan struktur organisasi apa yang ada?
2. Jenis organisasi apa dan ketrampilan apa yang pada akhirnya dibutuhkan dalam penerapan usaha baru yang efektif?
3. Ketrampilan dan bakat apa yang akan dibutuhkan jika usaha baru tersebut mulai berhasil dan tumbuh?
Jawaban pertanyaan tersebut akan memberitahukan apakah perlu mencari
bakat-bakat baru ke dalam organisasi untuk memenuhi kebutuhan
personalia.
· Penentuan kebutuhan personalia dan perancang struktur organisasi awal.
Langkah pertama dalam menentukan kebutuhan personalia adalah analisa
beban kerja yang diantisipasi dan berbagai aktivitas yang perlu. Langkah
kedua adalah mengelompokkan aktivitas tersebut ke dalam seperangkat
tugas yang bisa ditangani individu secara efektif. Langkah ketiga,
berbagi tugas dikategorikan untuk membentuk dasar dari struktur
organisasi.
Sekali kisaran (range) dari aktifitas total yang diperlukan dan tingkat
ketrampilan telah diidentifikasi, berbagai aktifitas dikelompokkan ke
dalam tugas yang akan dilaksanakan pada posisi individu-individu.
Selanjutnya, tingkat kemampuan profesional, latar belakang pendidikan,
dan kualifikasi lainnya dispesifikasi bagi masing-masing posisi.
Saling hubungan dari berbagai posisi, pada susunan hirarkis dapat
ditentukan dari deskripsi posisi. Perlu diperhatikan juga aspek-aspek
perancangan organisasional seperti rentang pengendalian manajemen yang
bisa diterima dan pemilihan fungsi lini dan staf.
· Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia
Perbandingan personalia yang dibutuhkan dan orang-orang yang berkualitas
(qualified) yang tersedia bagi usaha baru menentukan kebutuhan staf.
Pertanyaan yang harus dijawab adalah: Seberapa sulitkah menarik dan
menyewa orang-orang dengan keterampilan yang dibutuhkan pada kondisi
organisasi baru yang ada? Kondisi tersebut termasuk kurangnya
“catatan-catatan” dan keterbatasan finansial. Untuk menjawab pertanyaan
ini harus dievaluasi kebutuhan usaha baru untuk menyewa dari luar.
Evaluasi ini hendaknya memperhitungkan bahwa kebutuhan personalia
mungkin berubah ketika usaha baru telah tumbuh dan mencapai tingkat
kedewasaannya. Adakah penting untuk memungkinkan adanya fleksibilitas
organisasional.
6. Analisan Persaingan
Anilisa
persaingan adalah usaha mengidentifikasi ancaman, kesempatan atau permasalahan
strategis (strategy question) yang terjadi akibat perubahan persaingan
potensial, serta kekuatan dan kelemahan pesaing. Analisa berguna untuk
mendasari keputusan tentang produk yang dipasarkan agar kemudian diperoleh laba
yang optimal.
Analisa
persaingan dimulai dengan pesaing umum dan selanjutnya pesaing potensial. Ada
dua cara untuk mengidentifikasi pesaing umum. Yang pertama menguji
perspekstif pelanggan dalam membuat
pilihan diantara para pesaing. Tipe
kedua adalah identifikasi dengan pendekatan yang berusaha menempatkan para
pesaing kedalam kelompok-kelompok strategi dari dasar strategi persaingannya.
Setelah para pesaing diidentifikasi, fokusnya adalah berusaha memahami
mereka dan strateginya. Dari uraian
tersebut dapat ditarik analisa
dari kekuatan dan kelemahan dari masing-masing pesaing atau kelompok strategi
dari pesaing
Menurut
Porter, hakikat persaingan suatu industry dapat dilihat sebagai kombinasi atas
lima kekuatan:
1. Persaingan
antar perusahaan sejenis
2. Kemungkinan
masuknya pesaing baru
3. Potensi
pengembangan produk substitusi
4. Kekuatan
tawar-menawar penjual/pemasok
5. Kekuatan
tawar-menawar pembeli/konsumenDaftar Pustaka
http://mala-only.blogspot.co.id/2012/01/analisis-persaingan.html
http://joxyt.blogspot.co.id/2013/08/analisis-kelayakan-finansial.html
http://joxyt.blogspot.co.id/2013/08/penetapan-kelayakan-usaha-baru.html
http://kewirausahaan-universitas.blogspot.co.id/2011/10/evaluasi-peluang-usaha-baru.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar